Masyarakat
Jawa meyakini bahwa segala gerak-gerik binatang memiliki makna, yang bisa
dijadikan patokan akan terjadinya sesuatu hal di waktu yang akan datang. Karena itulah, kemudian muncul sikap tertentu terhadap beberapa jenis binatang yang tiba-tiba menunjukkan perilaku tidak wajar.
Sebagai bagian dari
mikrokosmos, masyarakat Jawa meyakini bahwa kehidupan mereka sangat dipengaruhi
oleh alam. Karena itulah, jalinan hubungan yang harmonis dengan alam selalu
dijaga. Karena baiknya kondisi alam tempat mereka berpijak, akan berdampak baik
pula dalam kehidupannya.
Kemanunggalan jiwa
dengan alam ini pula yang kemudian membawa masyarakat Jawa begitu meyakini
bahwa tanda-tanda yang ditunjukkan oleh alam, akan berpengaruh pada perjalanan
hidupnya. Karena itulah kemudian muncul perhitungan pranotomongso, yang
menjadikan alam sebagai patokan untuk memulai aktifitas, terutama yang terkait
dengan aktifitas mengolah lahan pertanian.
Pun demikian dengan
tanda-tanda yang ditunjukkan oleh binatang. Dalam keyakinan masyarakat Jawa,
segala bentuk perilaku binatang tertentu bisa dimaknai sebagai sebuah pertanda
akan adanya kejadian tertentu, terutama bagi orang yang menyaksikannya.
“Masyarakat Jawa itu
kan golongan masyarakat agraris. Jadi kehidupannya akan sangat dipengaruhi oleh
kondisi alam. Karena itulah kemudian mereka meyakini tanda-tanda yang berasal
dari alam, baik itu susunan bintang di langit, maupun perilaku binatang. Dan
bagi yang mau menelaahnya lebih jauh, hal ini sebenarnya cukup rasional. Karena
di balik apa yang tampak itu, sebenarnya ada penjelasan masuk akal yang sesuai
dengan kenyataannya,” jelas mendiang Winarso Kalinggo, budayawan asal Solo kepada depthINFO.com, dalam sebuah kesempatan saat masih menjabat sebagai Kepala Museum Radya Pustaka.
Binatang bisa
dijadikan patokan karena mahluk yang satu ini diyakini memiliki kepekaan
perasaan yang sangat tinggi. Sehingga dia bisa merasakan segala sesuatu yang
akan terjadi di waktu yang akan datang. Karena itulah, segala apa yang
dilakukan oleh binatang, adalah dorongan dari insting yang dimilikinya. Dan
perbedaan kondisi yang terjadi di alam, snagat berpengaruh pada bentuk-bentuk
perilaku yang ditampilkan para binatang itu. Makanya kemudian bisa dijadikan
patokan akan terjadinya sesuatu, di waktu yang akan datang.
Namun sayangnya,
lanjut kepala Museum Radya Pustaka Surakarta ini, seiring berjalannya waktu,
masyarakat Jawa justru makin meninggalkan ilmu yang satu ini. Desakan budaya
barat yang membawa bentuk-bentuk pemikiran baru dipandang lebih sesuai untuk
kondisi jaman saat ini. Sehingga akhirnya menggusur warisan luhur budaya nenek
moyang.
Karena itu dirinya
tidak menyangkal kalau keyakinan terhadap tanda-tanda alam tersebut makin tidak
relevan lagi dengan kondisi saat ini. Sebab pengaruh budaya baru yang masuk,
mempengaruhi pola piker masyarakat terhadap alam. Sehingga yang kemudian
dilakukan justru berbagai bentuk perusakan alam. Nah kalau alam sudah rusak,
tentu akan sulit untuk menjadikan binatang-binatang yang ada sebagai patokan
akan terjadinya sesuatu.
“Dulu orang bisa
memastikan kalau ada burung prenjak berkicau, pasti akan ada tamu yang datang.
Kalau sekarang sulit. Karena bisa jadi kedatangan burung prenjak itu karena dia
tengah diburu di tempat lain. Sehingga harus berpindah-pindah tempat guna
menyelamatkan diri. Karena itulah, saat ini mungkin tanda-tanda seperti ini
sulit untuk dijadikan patokan. Karena kondisi alam dan budayanya sudah banyak
bertubah,” terangnya.
Meski begitu, dirinya
tetap yakin kalau misalnya alam bisa kembali dipulihkan, maka akan bisa
dijadikan sebagai patokan kejadian-kejadian tertentu. Karena itu upaya
pemulihan kondisi lingkungan, dipandang sangat mendesak agar hubungan antara
manusia dengan alam bisa terjalin lagi dengan baik. Agar kehidupan manusia juga
menjadi lebih baik.
Berikut ini
tanda-tanda dari binatang, yang bisa dijadikan patokan berbagai kejadian di
waktu yang akan datang. Tanda-tanda ini dikutip dari Kitab Betaljemur
Adammakna, salah satu karya besar Kanjeng Pangeran Harya Cakraningrat, yang
banyak dijadikan patokan bagi masyarakat Jawa.
Tanda
dari Kucing
Jika memandang tanpa
berkedip kepada si pemilik, maka yang memelihara akan mendapat rejeki. Jika
duduk tidak bergerak di depan orang yang memeliharanya, maka si pemelihara akan
memperoleh anugerah. Jika tidur di atas ikat kepala, surban atau baju orang
yang memelihara, maka yang memeliharanya akan memperoleh uang. Jika tidak pergi
dari sudut rumah, amka orang yang memelihara akan mendapatkan keberuntungan.
Tapi jika berpindah-pindah ke semua sudut rumah, maka rang yang memelihara akan
mendapatkan anugerah yang besar.
Jika tiba-tiba
bergulung-gulung sendiri, maka orang yang memelihara akan difitnah orang. Jika
seperti menunjukkan kuku-kukunya pada orang yang memelihara, maka akan ada
orang yang akan bertindak jahat pada si majikan.
Tanda
dari Anjing
Jika anjing
menggonggong sekitar jam 7-8 pagi, maka si pemilik akan mendapat keberuntungan.
Jika menggonggong sekitar pukul 9-10 siang, maka si pemilik akan mendapat
kesusahan. Jika menggonggong sekitar jam 1-2 siang maka si pemilik akan
ditinggal oleh istrinya. Jika menggonggong sekitar jam 3-4 sore, maka danyang
penguasa tempat itu minta diberi makanan. Karena itu dianjurkan untuk membakar
kemenyan. Jika menggonggong pada sekitar jam 5-6 sore, maka si pemilik akan
mendapat keberuntungan.
Jika menggonggong
pada sekitar jam 7-8 malam, maka para jin dan setan minta diberi makan. Dan
agar tidak sampai mengganggu, maka dianjurkan untuk membakar kemenyan. Jika
menggonggong sekitar jam 9-10 malam, maka danyang penguasa tempat tersebut
minta diberi makan. Karena itu dianjurkan untuk membakar kemenyan. Jika
menggonggong sekitar jam 11-12 malam, maka jika bepergian akan bertengkar
dengan orang lain. Jika menggonggong sekitar jam 1-2 malam, maka kampong tempat
tinggalnya akan mendapat kesusahan. Jika menggonggong sekitar jam 3-4 pagi,
maka danyang penguasa tempat itu meminta diberi persembahan dari hasil kekayaan
desa. Karena itu dianjurkan untuk mengadakan selamatan desa. Jika menggonggong
sekitar jam 5-6 pagi, maka si pemilik akan mendapatkan keberuntungan.
Tanda
dari Burung Prenjak
Jika ada sepasang
burung prenjak, hinggap di sudut selatan rumah dan tidak pergi-pergi. Maka si
pemilik rumah akan kedatangan tamu orang terhormat, dan akan membawa kebaikan. Jika
ada burung prenjak berbunyi di pojok atap rumah, maka si pemilik rumah akan
terkena penyakit. Dan penyakit ini bisa jadi penyebabnya adalah murka dari
Tuhan, karena dosa-dosa si pemilik rumah. Karena itu dianjurkan untuk segera
bertobat, agar musibah itu segera berlalu.
Jika burung prenjak
berbunyi sambil berkeliling rumah, maka si pemilik rumah akan mendapatkan
rejeki berlimpah. Karena itu dianjurkan untuk selalu berdoa dan berucap syukur.
Tapi jangan lupa untuk selalu bersedekah.
Jika burung prenjak
berbunyi di sebelah timur rumah, maka akan kedatangan tamu yang membawa
penyakit. Jika burung prenjak berbunyi di sebelah selatan rumah, maka akan ada
tamu yang datang dengan membawa rejeki.
Jika burung prenjak
berbunyi di sebelah barat rumah, maka akan kedatangan tamu yang mengajak
bertengkar. Jika burung prenjak berbunyi di sebelah utara rumah, maka akan
kedatangan seorang bijak yang akan memberikan nasihat. Tapi bisa jadi yang
datang adalah seorang guru.
Jika burung prenjak
terbang menyambar-nyambar di selatan rumah, maka si pemilik rumah akan ribut.
Atau di dalam rumah itu akan ada konflik. Jika burung prenjak menyambar-nyambar
di sebelah timur, maka akan kedatangan tamu seorang pemuka agama. Jika menyambar-nyambar
dari arah barat, maka si pemilik rumah akan mendapatkan keberuntungan. Jika
menyambar dari arah utara, maka akan ada salah satu anggota keluarga dari rumah
yang meninggal. Jika menyambar dari arah timur laut, maka akan kedatangan tamu
yang ingin bertanya tentang sesuatu hal.
Tanda
dari Burung Gagak.
Jika burung gagak
berbunyi di halaman rumah pada sekitar jam 7-8 pagi, maka si pemilik rumah
sedang diperbincangkan oleh saudara jauh mereka. Jika berbunyi sekitar jam 9-10
siang, maka si pemilik rumah akan mendapatkan kabar berita dari luar kota. Jika
berbunyi sekitar jam 11-12 siang, maka danyang penguasa tempat itu minta diberi
makan. Karena itu dianjuirkan untuk membakar kemenyan. Jika berbunyi sekitar
jam 1-2 siang, maka si pemilik rumah akan kehilangan barang. Jika berbunyi
sekitar jam 3-4 sore, maka akan ada tamu yang membawa kebaikan. Jika berbunyi
sekitar jam 5-6 sore, maka akan mendapatkan masalah serta kehilangan barang.


Jika berbunyi sekitar jam 7-8 malam, maka akan mendapatkan keberuntungan. Jika berbunyi sekitar jam 9-10 malam, maka akan difitnah orang. Jika berbunyi sekitar jam 11-12 malam, maka akan kedatangan saudara dari jauh. Jika berbunyi sekitar jam 1-2 malam, maka akan mendapatkan banyak rejeki. Jika berbunyi sekitar jam 3-4 pagi, maka si pemilik rumah akan bertengkar dnegan orang lain. Jika berbunyi sekitar jam 5-6 pagi, maka si pemilik rumah akan mendapatkan keberuntungan serta rejeki yang banyak.
Jika burung gagak
hinggap di atas rumah dan berbunyi, maka akan ada orang yang datang dan
memenuhi segala kebutuhan si pemilik rumah. Karena itu dianjurkan untuk
bersedekah daging kerbau dan uang satu real, agar hal itu bisa tercapai.
Tanda
dari Burung Kedasih.
Burung kedasih
diyakini mendatangkan penyakit. Karena itu bila ada burung ini hinggap di
halaman rumah dan kemudian berbunyi, maka si pemilik rumah akan menderita
penyakit. Bahkan meski burung ini tidak sampai masuk ke halaman rumah, saat dia
hinggap dan berbunyi, maka rumah-rumah yang berada di sekitar tempat hinggapnya
akan mendapatkan keburukan, berupa serangan penyakit.
Karena itulah,
kehadiran burung ini seringkali disambut dengan upaya pengusiran, agar tidak
sampai masuk ke pemukiman warga.
Selanjutnya tanda-tanda dari binatang yang lain di antaranya, jika ada anjing hutan masuk ke halaman, maka desa di mana rumah itu berada akan menjadi snagat ramai. Dianjurkan untuk bersedekah daging kerbau atau sapi serta uang satu real. Sebab jika tidak bersedekah, maka akan banyak penyakit dan harga-harga makanan jadi mahal.
Selanjutnya tanda-tanda dari binatang yang lain di antaranya, jika ada anjing hutan masuk ke halaman, maka desa di mana rumah itu berada akan menjadi snagat ramai. Dianjurkan untuk bersedekah daging kerbau atau sapi serta uang satu real. Sebab jika tidak bersedekah, maka akan banyak penyakit dan harga-harga makanan jadi mahal.
Lalu jika ada babi hutan
masuk ke halaman, maka desa di mana rumah itu berada akan mengalami panen
berlimpah. Beras dan padi akan berlimpah. Karena itu dianjurkan untuk
bersedekah baju wulung, agar terhindar dari bencana.
Jika ada harimau
masuk ke halaman, artinya akan ada musuh yang datang. Segeralah bersedekah
daging sapi atau kambing dengan uang 5 real, agar tidak mendapatkan kesusahan.
Jika ada kancil masuk
ke halaman, maka si pemilik halaman akan mendapatkan pekerjaan pada seorang
yang terhormat. Maka dianjurkan untuk bersedekah jenang dodol, jenang sumsum,
serta jenang mangsul agar pikiranya selalu terbuka.
Jika ada rusa masuk
ke halaman, maka akan kedatangan tamu orang terhormat dan tinggal sementra adi
tempat itu. Dianjurkan bersedekah nasi punar agar tidak sampai terkena masalah.
Jika ada kera masuk
ke halaman, maka si pemilik akan mendapatkan keberuntungan serta derajatnya
akan meningkat. Karena itu dianjurkan untuk bersedekah buah pisang byar, pisang
gabu, pisang lempeneng, pisang ambon, pisang raja serta pisang klutuk dan uang
satu real. Tujuannya agar terhindar dari kesusahan.
Jika ada kera hitam
atau lutung masuk ke halaman, maka si pemilik rumah akan mendapatkan rejeki
berlimpah. Karena itu dianjurkan untuk bersedekah ayam berbulu abu-abu dengan
bunga setaman dan uang satu real, agar tidak mendapat kesusahan.
Jika ada ular masuk
halaman, maka si pemilik rumah akan dicintai banyak orang dan menjadi orang
terhormat. Karena itu dianjurkan bersedekah beras, emping dan uang satu real,
agar tidak mendapat kesusahan.
Jika ada burung jalak
hinggap di atas rumah, maka si pemilik rumah akan menjadi mantri atau ahli
pengobatan. Karena itu dianjurkan bersedekah sehelai kain dan uang satu real,
agar terhindar dari penyakit.
Jika ada burung
engkuk hinggap di atas rumah, maka si pemilim rumah akan mendapatkan rejeki.
Karena itu dianjurkan bersedekah seikhlasnya agar tidak mendapat kesulitan.
Jika ada burung deruk
hinggap di atas rumah, maka akan ada halangan atau masalah bagi si pemilik
rumah. Karena itu dianjurkan untuk bersedekah daging kerbau dan uang satu real,
agar tidak mendapat kesulitan.
Jika ada burung
rangkok hinggap di atas rumah, maka derajat si pemilik rumah akan meningkat.
Karena itu dianjurkan untuk bersedekah kain yang bagus serta uang satu real,
agar tidak sampai difitnah orang.
Jika ada lebah datang
dan hinggap di pagar, tanaman atau rumah, maka si pemilik rumah akan
mendapatkan rejeki. Karena itu dianjurkan untuk bersedekah gula merah, sehelai
kain serta uang satu real, agar tidak sampai mengalami kesusahan.
Jika ada lebah besar
yang bersarang di dalam rumah, maka si pemilik rumah akan menjadi seorang guru.
Karena itu dianjurkan untuk bersedekah daging merah, kain mori serta uang satu
real, agar tidak mendapat kesusahan.
Jika seseorang
tiba-tiba didatangi laba-laba yang seluruh kakinya masih utuh, maka dia akan
mendapatkan rejeki.
Jika seseorang
didatangi kupu-kupu berwarna putih kecil pada malam hari, maka dia akan
mendapatkan rejeki dan hatinya akan selalu gembira. Jika seseorang tiba-tiba
didatangi seekor capung, maka dia akan mendapat kesusahan.
Jika ada tikus
cecurut yang masuk ke dalam rumah, maka si pemilik rumah akan mendapatkan
rejeki.
Itulah beberapa perilaku binatang yang diyakini terkait dengan gambaran naaib, atau peeistiwa yang akan teejadi di maaa mendatang. Teekait benar dan tidaknya, semua tentu kembali pada diri kita maaing-masing. Tapi tentunya, nenek moyang kita menciptakan keyakinan ini bukan tanpa sebab. Yang mana pasti terkait dengan pengalaman hidup yang mereka jalani.//
Itulah beberapa perilaku binatang yang diyakini terkait dengan gambaran naaib, atau peeistiwa yang akan teejadi di maaa mendatang. Teekait benar dan tidaknya, semua tentu kembali pada diri kita maaing-masing. Tapi tentunya, nenek moyang kita menciptakan keyakinan ini bukan tanpa sebab. Yang mana pasti terkait dengan pengalaman hidup yang mereka jalani.//
0 Komentar